tag:blogger.com,1999:blog-83552367255866364842024-02-19T14:11:22.490+07:00SPIRIT OF LITERATUREKETIKA KATA MENJADI SENJATAAde Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-89531058216679159982010-03-21T16:07:00.002+07:002010-03-21T16:17:40.811+07:005 Gejala Gangguan Kesehatan Wanita Yang Perlu Diwaspadai<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1_01jHU-dJ8EgfT5UNwzhYjJCRs-hs90ngvV3xukoo2Aopswcdz4ogFwkuRi6NdjP-7H7mNPgU49ldi4jsuGdkUVfuWqUMpi2ImtjiK-3HeUCxw8BFGBn8bE2cakPFQu8FH74Th9Cwqs/s1600-h/2010_01_25_01_15_22_bibir-pecah-d.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1_01jHU-dJ8EgfT5UNwzhYjJCRs-hs90ngvV3xukoo2Aopswcdz4ogFwkuRi6NdjP-7H7mNPgU49ldi4jsuGdkUVfuWqUMpi2ImtjiK-3HeUCxw8BFGBn8bE2cakPFQu8FH74Th9Cwqs/s320/2010_01_25_01_15_22_bibir-pecah-d.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Ingat kata orang tua untuk terus menjaga kondisi tubu karena kesehatan itu mahal. Hal ini memng benar adanya. Tubuh sehat bugar adalah impian semua orang, termasuk kaum wanita. Namun, sering kali kaum perempuan justru tidak sadar penyakit yang tengah dideritanya. Banyak gejala yang disepelekan namun memiliki dampak yang cukup membahayakan oleh tubuh. Berikut adalah lima gejala gangguan kesehatan yang patut diwaspadai kamu perempuan. <br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>1. Kuku berubah jadi putih begitu ditekan<br />
Kuku akan memutih sebentar saat ditekan, namun berhati-hatilah apabila kuku tetap memutih hingga beberapa menit. Hal ini bisa mengindikasikan kamu terkena anemia dan kurang zat besi. “Banyak perempua, terutama yang biasa mengalami menstruasi yang cukup berat, bisa saja terkena anemia namun ia tidak mengetahuinya,” ujar Dr. Johnston.<br />
<br />
Hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi anemia ini ini adalah lakukan tes darah. Selain itu kamu juga harus mulai mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti ikan salmon. Tetapai ada satu hal yang perlu kamu perhatikan yaitu jangan mengkonsumsi suplemen zat besi tanpa anjuran dari dokter. <br />
<br />
2. Bibir kering<br />
Bibir kering bisa juga disebabkan oleh kelebihan vitamin A. Carolyn Jacob, M.D, seorang dermatologis dari Chicago mengungkapkan bahwa ia dulu pernah punya pasien yang tidak tahu bahwa dirinya telah mengkonsumsi sebanyak 20.000 unit vitamin A setiap harinya. Jumlah tersebut adalah empat kali dari jumlah yang direkomendasikan. Dalam dosis normal vitamin A bisa berfungsi untuk mengatasi permasalahan sel kulit. Namun, kelebihan dosis vitamn A justru bisa menyebabkan kulit kering dan menganggu janin jika kamu dalam keadaan hamil. <br />
<br />
Untuk mengatasi bibir kering, hal bisa kamu lakukan jika kamu mengkonsumsi suplemen adalah dengan mengecek label untuk memastikan jumlah kandungan yang kamu konsumsi hingga tidak samapi overdosis. Selain menghitung kandungan vitamin A dari suplemen, kamu juga harus menghitung jumlah vitamin A yang kamu konsumsi yang berasal dari sumber alami seperti telur dan susu. <br />
<br />
<br />
3. Kelopak mata kuning<br />
Kelopak mata kekuningan menandakan kolestrol yang tinggi. Hal ini terjadi karena lemak yang terkumpul di bagian atas kelopak mata terus terkumpul disana. Dan karena lemak itu berwarna kuning, maka muncullah spot-spot warna kuning di sekitarnya kelopak matamu, apapun jenis kulitmu. <br />
<br />
Langkah yang bisa kamu lakukan pertama adalah lakukan tes darah. Jika ternyata kolestrolmu tinggi, makanlah makanan yang bernutrisi tanpa lemak, lakukan olahraga selama 30 menit per hari dan meminum obat anjuran dokter. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menghilangkan kolesterol dengan laser. <br />
<br />
4. Pipi memerah<br />
Facial yang terlalu sering dapat menyebabkan kulit terkelupas seperti terbakar matahari. Ini adalah tanda pertama dari rosacea, gangguan kulit yang bisa disebabkan oleh alergi.<br />
<br />
Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan krim antibiotic dan menghindari kafein dan sinar matahari. <br />
<br />
5. Lingkaran hitam di bawah mata<br />
Lingkaran hitam ini disebabkan oleh jam tidur yang kurang. Hal lain yang menyebabkan lingkaran hitam di bawah mata adalah dikarenakan alergi. Alergi bisa menyebabkan sinusitis yang mampu menekan aliran darah menuju ke rongga di antara mata. <br />
<br />
Hal yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan antihistamin. Jika ternyata lingkran hitam masih ada, cobalah hubungi dermatologismu untuk diberikan krim anti-inflammatory. <br />
<br />
Indikasi lain yang masuk kategori must-check<br />
1. Jika payudaramu terlihat mengencang, memerah, atau seperti memar, atau terasa hangat dan gatal, bisa saja kamu terkena kanker payudara. Kanker payudara sangat mudah menyebar. Oleh karena itu, segera hubungi dokter secepatnya untuk penanggulangan dini. <br />
<br />
2. Kanker mulut. Jika kamu memakan sesuatu yang terlalu panas, biasanya akan berbekas merah pada lidah. Namun, jika bekas tersebut tidak hilang-hilang selama dua minggu, kemungkinan kamu terkena kanker oral. Segerlah lakukan pengecekan.<br />
<br />
3. Kanker kulit. Kanker tipe ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Bisa saja kanker muncul berwarna hitam pada jari kuku atau bisa juga muncul berupa kerutan. Cobalah liat di kaca apakah kulitmu baik-baik saja. Jika ada sesuatu yang aneh, segera hubungi dokter sekarang juga. <br />
<br />
Inilah beberapa indikasi gangguan kesehatan yang biasa terjadi pada para wanita. Jangan remehkan gejala-gejala diatas karena efek yang timbul kan juga cukup membahayakan. Cegahlah penyakitmu lebih dini dengan mengetahui gejala-gejalanya</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-63337453322298793302010-03-20T09:32:00.000+07:002010-03-20T09:32:14.189+07:00Saat harus memilih....{Malang. 20 Maret 2010} Hidup adalah pilihan, kita berhak memilih kemana hidup kita nantinya selama kita mau mempertanggung jawabkannya.. Itu yang terjadi saat ini pada diriku, pilihan yang sulit sekali berat sangat. Dilema lagi.... Jadinya pusiiiiiiing. Tapi ku tak boleh dilema seperti ini terus, ku harus menetapkan satu pilihan agar jelas kemana ku kan melangkah kedepannya... Mudah2an pilihan kali ini tepat. Amin.Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-69483300938193162992010-03-12T13:15:00.000+07:002010-03-12T13:15:11.160+07:00Rujak cingur...Ternyata di dekat MP ada yang jual rujak cingur...<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZm5MF72jmQUAiDJw8eaUKxP9orfHsmZIqZesPMIDRoTNk_9PJ5RljYrQZdC9t6BRVIu6VBCNCiJCrlEMyBEfrIV9v2VvKw0CheOu3AkW8jSh1dVa0UqoDarsGqWT1R8wXXdbdTsKQT3s/s1600-h/Rujak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZm5MF72jmQUAiDJw8eaUKxP9orfHsmZIqZesPMIDRoTNk_9PJ5RljYrQZdC9t6BRVIu6VBCNCiJCrlEMyBEfrIV9v2VvKw0CheOu3AkW8jSh1dVa0UqoDarsGqWT1R8wXXdbdTsKQT3s/s400/Rujak.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>Harga cukup terjangkau, rasa cukup memuaskan... Siang2 gini ai makan rujak cingur.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/ALL%20EMOTICON/yoyo/yoyo-emoticon-2-030.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/ALL%20EMOTICON/yoyo/yoyo-emoticon-2-030.gif" /></a></div>Nikmatnya sangat...Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-82204689670277076522010-03-09T09:10:00.002+07:002010-03-09T09:16:26.318+07:00Hakikat Cinta<div align="justify">Cinta adalah bagian dari fitrah. Orang yang kehilangan cinta, dia tidak normal tetapi banyak juga orang yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapinya dengan tepat. </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (QS. Ali Imron [3]: 14). </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-RofG486CuaxH0Bn6M2QrgBBBW5jUSVcUXN0l_ayTDbfmtKblSpFJOZOGRAWpTJO1ceGPFjFsrzJFpkE_Qpzh0xytyqaEak7ZmDgFqinJccwbZOdGCLcUSE_Mkn6MGmewugnYWnDm-Yg/s1600-h/love.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-RofG486CuaxH0Bn6M2QrgBBBW5jUSVcUXN0l_ayTDbfmtKblSpFJOZOGRAWpTJO1ceGPFjFsrzJFpkE_Qpzh0xytyqaEak7ZmDgFqinJccwbZOdGCLcUSE_Mkn6MGmewugnYWnDm-Yg/s320/love.jpg" width="320" /></a></div>“Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad). </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Cinta memang sudah ada di dalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati, cinta bisa menulikan dan membutakan kita. </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah. Cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali. </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta. Tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita mau pun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja. </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Cara untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan, jangan berkhalwat (berdua-duaan), jangan dekati zina dalam bentuk apa pun dan jangan saling bersentuhan. </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Bagi orangtua yang membolehkan anaknya berpacaran, harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa cinta kepada Allah dengan memperbanyak shalawat, dzikir, istighfar dan shoaat sehingga tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu belaka.</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-88531364810834744692010-03-06T09:39:00.002+07:002010-03-06T09:39:48.773+07:00Kejar Deadline<div style="text-align: justify;">{Malang, 6 Maret 2010} Hampir empat tahun sudah saya kuliah di salah satu Universitas yang berada di kota Malang 'gak terasa' udah sejauh ini saya melangkah <a href="http://www.galerianimasi.com/2010/02/onion-head-3-animated-emoticon-gratis.html" mce_href="http://www.galerianimasi.com/2010/02/onion-head-3-animated-emoticon-gratis.html"> </a><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-99" height="38" mce_src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/jb-731.gif" src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/jb-731.gif" title="Haru.." width="50" />untuk studi di kota orang. Sekarang saya sudah semester 8 dan sekarang waktunya saya melangkah ke tahap berikutnya ngerjain skripsi lagi <img alt="" class="alignnone size-full wp-image-100" height="50" mce_src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/jb-50.gif" src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/jb-50.gif" title="mikir" width="50" /> yang kemarin sempat terhambat karena beberapa masalah <img alt="" class="alignnone size-full wp-image-101" height="50" mce_src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/jb-66.gif" src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/jb-66.gif" title="nyengir" width="50" />. Saya mengejar target mei ini harus wisuda, pengumuman ujian skripsi bulan April, masih ada 1 bulan 5 hari dari sekarang untuk saya menyelesaikan skripsi. Benar2 saya kejar <img alt="" class="alignnone size-full wp-image-102" height="48" mce_src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/kebai-24.gif" src="http://aumadah.files.wordpress.com/2010/03/kebai-24.gif" title="kejar" width="48" />deadline kali ini, karena sudah janji dengan orang tua untuk cepat lulus dan pulang ke kampung halaman. Mudah-mudahan saja saya bisa ngejarnya, walaupun agak sedikit stress gitu. Tapi janji adalah janji. Semangat Skripsi...!!!.</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-82169270934239939982010-03-03T09:21:00.000+07:002010-03-03T09:21:09.187+07:00Senasib<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>Pada suatu hari, disebuah rumah mungil ada seorang pengemis berdiri di depan pintu rumah tersebut dan berkata,<br />
<br />
“Minta sedekahnya pak.. bu.., aku kelaparan”<br />
<br />
Orang-orang penghuni rumahpunn berkata ” Sekarang kami belum memasak sesuatu apapun.”<br />
<br />
“Satu genggam beras saja untuk aku pak.”<br />
<br />
“kami tidak mempunyai beras.”<br />
<br />
“Satu teguk air saja untuk aku minum, sebab aku kehausan,”<br />
<br />
“Tukang antar galon belom datang ke tempat kami.”<br />
<br />
“Sedikit minyak saja untuk aku letakkan di kepalaku,”<br />
<br />
“Darimana kami mendapatkan minyak?”<br />
<br />
“Lalu untuk apa kalian duduk-duduk di sini?, bangkitlah dan mengemislah bersamaku.”<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieRaKp00JzzZUGOSaOHt3FFcIZt-GDKq8ZI8N77cdtqXV12CC1aKdD5XqR_mbJ8zwsztFujxu7P6QXWNApFUAmO4JL5B2nuFhBBBQgzQBBbU7vxgQchVP6RbnENFwLIRxULTM_34T9C7w/s1600-h/pengemis1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieRaKp00JzzZUGOSaOHt3FFcIZt-GDKq8ZI8N77cdtqXV12CC1aKdD5XqR_mbJ8zwsztFujxu7P6QXWNApFUAmO4JL5B2nuFhBBBQgzQBBbU7vxgQchVP6RbnENFwLIRxULTM_34T9C7w/s320/pengemis1.gif" /></a></div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-9705342987567445312010-03-01T13:12:00.000+07:002010-03-01T13:12:20.745+07:00My Lapie<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPTnwDOCBz0DnLFXEq099O9pprPUlj9EwfFlc4zgOl0t90DTFSQc8UThxRj27_7IC9H9RS6fEQfAbqwrXwFLqvqEfMBbQLP0AyGaC6Qv48aWKxelNDBXbFbYdgBPkgTJuD3VPVyWJQcXQ/s1600-h/netbook.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPTnwDOCBz0DnLFXEq099O9pprPUlj9EwfFlc4zgOl0t90DTFSQc8UThxRj27_7IC9H9RS6fEQfAbqwrXwFLqvqEfMBbQLP0AyGaC6Qv48aWKxelNDBXbFbYdgBPkgTJuD3VPVyWJQcXQ/s200/netbook.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">{Malang, 01032010}…. Bingung mau posting apa, terpaksa deh cerita tentang my beloved lapie. Hampir dua bulan senengah ini ku tak mlihat wajah imutnya.. yang biasa selalu setia menemani ku dikala q banyak tugas dll. Emang dia tak sekeren punya orang lain, walaupun dia imut q seneng banget, karena dia adalah pemberian dari ortuQ tersayang. Sebenarnya q berusaha menjaganya tapi entah mengapa begini jadinya gak bisa hidup sama sekali. SeingatQ awal kejadiannya waktu aku mau pulang dari toko ketika mau nutup toko terhempas deh lapie dari pundakQ. Mungkin waktu itu aku pakai baju licin jadinya tasQ merosot begitu aja. Itu yang bisa ku ingat, malamnya sich masih bisa dipakai, tapi keesokan harinya dah gak bisa nyala. Langsung q hubungi aja temenQ yang biasa menginstalkan. Tapi ternyata dia menyerah, n tanpa sepengetahuanku dia melimpahkan lapie itu kepada temannya. Proses disini ribet pokoknya, sampek membuat aku jengkel ada beberapa pihak yang terlibat soalnya. Banyak terjadi missunderstanding dengan orang2 yang terlibat. Sampai pernah q sempat putus asa dan ku biarkan saja lapie berada ditangan orang selama 1 bulan tanpa q hiraukan. Sebenarnya q dalam masa pembuatan skripsi, karena lapie gak bisa diapa2kan skripsiQ pun akhirnya mandek tuk beberapa bulan. Karena dah dikejar beberapa targed n deadline mei wisuda, akhirnya akupunn bertindak. Aku hubungi yang membawa lapieQ, dan q putuskan tuk membawanya ke service center. Alhamdulillah tadi my lapie dah q bawa ke service centernya, semoga saja bisa nantinya. Dah kangen nie ma dia. Ku sudah berikhtiar, tapi Allah lah yang memutuskan nanti. Semoga dia bisa kembali padaku dalam kondisi normal . Oh my lapie.</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-37952189153062666982010-02-27T11:00:00.001+07:002010-02-27T15:30:50.244+07:00Selamanya<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal">Sinar mentari begitu cerah</div><div class="MsoNormal">Saat melihat dirimu ceria</div><div class="MsoNormal"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpdi53v18xkmHD82ACToVxOA2fMBCpFGI8GiaB6Mi_qFBqKF3_-s034wdOb4lgzIF-nRRy-PL8PRoB5eF22fwaZ81J8t2fJBMSZRvIjMWsn20BmQgE3XTCzstQzdhCyRYlvlOEe1BzmQ4/s1600-h/2091159828love.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpdi53v18xkmHD82ACToVxOA2fMBCpFGI8GiaB6Mi_qFBqKF3_-s034wdOb4lgzIF-nRRy-PL8PRoB5eF22fwaZ81J8t2fJBMSZRvIjMWsn20BmQgE3XTCzstQzdhCyRYlvlOEe1BzmQ4/s320/2091159828love.jpg" width="320" /></a>Langitpun tak kan mendung </div><div class="MsoNormal">Saat melihat dirimu tersenyum </div><div class="MsoNormal"> Tak bosan-bosan ku mamandang wajahmu</div><div class="MsoNormal"> Walau seribu abadpun</div><div class="MsoNormal"> Bayang wajahmu takkan pernah sirna</div><div class="MsoNormal"> Selalu membekas dalam ingatanku</div><div class="MsoNormal">Duhai orang yang telah membutakan hatiku </div><div class="MsoNormal">Karena keindahan akhlakmu</div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD">Adakah cinta untukku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD">Agar ku bisa bersamamu <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD">Selamanya…..<o:p></o:p></span></div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-33241827309379031492010-02-26T08:53:00.003+07:002010-02-26T08:54:32.220+07:00Mengapa selalu 'ade'?<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-family:"Tahoma","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Calibri;
mso-bidi-theme-font:minor-latin;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><o:p> </o:p> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku tidak pernah menyesal dilahirkan sebagai anak pertama, justru ku bersyukur sekali bisa terlahir di dunia ini sebagai anak pertama. Ku anak pertama dari 6 bersaudara. Adikku yang pertama sekolah kelas 1 SMA, yang kedua kelas 2 SMP, yang ketiga kelas 5 SD, yang keempat O besar di TK dan yang terakhir jalan dua tahun umurnya ku baru bertemu 1x dengan adikku yang terakhir ini. Semoga tahun ini ku bisa pulang. Karena anak pertama ku harus mencurahkan semua perhatian dan kasih sayangku pada mereka, ku juga harus bisa menjadi teladan yang baik bagi mereka. Ortu kami tidak terlalu memanjakan anak-anaknya, mereka ingin anak-anaknya mandiri. Karena keadaan seperti itulah kadang ku membutuhkan perhatian dari seseorang, ku selalu merindukan kasih sayang dan perhatian dari seorang kakak. Sejak SMP ku dah punya kakak angkat, baik laki-laki maupun perempuan, begitu pula waktu di SMA ku punya 5 kakak laki-laki dan 4 kakak perempuan angkat. Ku sangat senang sekali bisa berada ditengah-tengah mereka, mereka sudah ku anggap seperti kakak kandung saya sendiri. Tapi ku ama kakak cowokku masih dalam kode etik lah., walau mereka kakakku tapi bukan mahram bagiku. Sampai sekarang sebagian kakakku masih setia menemaniku, menyayangiku n memperhatikanku. Walau kita terpisah oleh jarak. Mengapa selalu 'ade'?. Ku senang saja di panggil ade, karena ku dirumah selalu dipanggil kakak sama adik-adikku. Selain adikku dulu waktu sebelum dewasa, ku paling benci di panggil kakak. Mending ku dipanggil nama saja daripada harus dipanggil kakak, walau yang manggil umurnya lebih muda dari aku. Sampai sekarang kadang juga seperti itu. Mengapa selalu 'ade'?, ku merasa ada yang berbeda saja jika ada orang yang memanggilku ade. Sungguh bagiku ukhuwah itu luar biasa indahnya. Tapi sekarang ku ingin memiliki kakak laki-laki yang halal agar bisa memberi perhatian pada ku dan kasih sayangnya setiap hari dan bisa mendampinggiku sampai akhir hayatku. Dan akan selalu memanggilku 'ade'... Tapi entah kapan ku kan mendapatkannya. Wallahu a'lam.</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-65180096254027826072010-02-24T11:43:00.000+07:002010-02-24T11:43:53.855+07:00PAHALA DI MEDAN AMAL<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"\(normal text\)";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:"Traditional Arabic";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:178;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:8192 0 0 0 64 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:609.85pt 779.75pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.3pt;
mso-footer-margin:35.3pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:222064319;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-280561100 755654880 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level3
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:108.0pt;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level4
{mso-level-tab-stop:144.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level5
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:180.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level6
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:216.0pt;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level7
{mso-level-tab-stop:252.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level8
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:288.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l0:level9
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:324.0pt;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1
{mso-list-id:731730622;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-241241302 1684418548 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level3
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:108.0pt;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level4
{mso-level-tab-stop:144.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level5
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:180.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level6
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:216.0pt;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level7
{mso-level-tab-stop:252.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level8
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:288.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level9
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:324.0pt;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><span lang="SV"><o:p> </o:p></span> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijY8ndgOVykBEMmBdnMh-lHF9TSpSzI7DlaiTa0D4DiIyMW-eV_ASKd0BomGigbolXZzv4HkrqJAZvUzqvE5nBPbbhR-d_InYQuzHsfwQhwlm5xXQrPNGGQdefudDauh-P86ElN1bad84/s1600-h/dua+arah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijY8ndgOVykBEMmBdnMh-lHF9TSpSzI7DlaiTa0D4DiIyMW-eV_ASKd0BomGigbolXZzv4HkrqJAZvUzqvE5nBPbbhR-d_InYQuzHsfwQhwlm5xXQrPNGGQdefudDauh-P86ElN1bad84/s320/dua+arah.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Ikhlas, satu kata yang sering terdengar di telinga kita. Pastinya tidak kita pungkiri lagi istilah ini menjadi teman akrab kita dalam setiap beramal. Pada hakikatnya ikhlas bukan berarti menghadap kepada Allah dalam suatu perbuatan, melainkan yang dimaksud dengan ”ikhlas” adalah mengarahkan seluruh amal perbuatan semata kepada Allah, bukan yang lain. Ikhlas adalah menghadapkan seluruh amal perbuatan batiniah kepada Allah semata, demikian pula dengan amal perbuatan lahiriah. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Setiap muslim dalam melakukan suatu amal, pastinya dia memiliki niat. Niat ini tergantung dari muslim tersebut, apakah dia dalam beramal niatnya ikhlas karena Allah swt. Atau dia beramal niatnya hanya untuk memamerkan harta yang dia miliki?. Masing-masing orang memiliki hak untuk beramal, tapi alangkah baiknya jika amal tersebut ia lakukan karena Allah dan mengharap ridha Allah. Sebagaimana Rasulullah saw pernah bersabda: ”<i>Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niat. Setiap orang mendapatkan apa yang diniatkan. Orang yang berhijrah menuju Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya menuju Allah dan RasulNya. Orang yang hijrahnya untuk meraih dunia atau mengawini wanita, maka hijrahnya menuju apa yang dia tuju.”</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Hadits di atas jelas sekali menerangkan bahwa segala sesuatu amal perbuatan itu tergantung niatnya, jika kita beramal niatnya karena Allah maka kita bisa dikategorikan beramal dengan ikhlas, akan tetapi jika kita beramal bukan karena Allah atau mungkin karena mengharapkan pujian dari orang-orang, maka bisa dikatakan riya’. Ibarat sepak bola, Arema VS Sriwijaya FC pastinya dari kedua tim sepak bola tersebut ada yang menang dan ada yang kalah. Begitu juga dengan Ikhlas VS Riya’, jika amalnya karena Allah maka ikhlaslah yang menang, tapi sebaliknya jika amalnya bukan karena Allah maka riya’ yang menang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> </span><br />
<a name='more'></a><span lang="SV">Riya’ adalah lawan dari ikhlas. Riya’ adalah melakukan sesuatu bukan karena Allah, tapi karena ingin dilihat orang, dipuji, atau ada pamrih dalam amalnya. Riya’ merupakan perbuatan dan sifat orang-orang munafik, karenya seorang muslim jangan sampai memiliki sifat yang satu ini. Riya’ merupakan bagian dari kemusyrikan, namun ia tergolong syirik kecil. Rasulullah saw sangat khawatir bila hal ini terjadi pada umatnya, karena sebanyak dan sebagus apapun amal seorang muslim, bila ternyata mengandung kemusyrikan meskipun sangat kecil, tidak ada nilai apa-apanya di hadapan Allah swt. </span><span lang="FI">Rasulullah saw bersabda: </span><span lang="FI" style="font-size: 18pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 18pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span>{إِنَّ أَخْوَفَ مَا عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ. قَالُوْا: وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ الله؟ قَالَ: اَلرِّيَاءُ}<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span dir="LTR"></span><i><span lang="FI"><span dir="LTR"></span>”Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil.Sahabat bertanya, Apakah syirik yang kecil itu ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, Riya’.”</span></i><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> Begitu khawatirnya Rasulullah saw. Terhadap kemungkinan umatnya memiliki sifat riya’. Kekhawatiran Rasulullah di atas sangat beralasan, karena sebanyak dan sebesar apapun amal kebaikan seseorang bila ternyata ada unsur riya’, sama sekali tidak ada nilai apa-apanya di hadapan Allah swt. Dalam firman Allah, <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="FI">”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir,” [al-Baqarah:264].<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> Jelas sekali alasan tidak diperbolehkannya riya’ dalam setiap beramal, karena riya’ menjadikan umat Islam kalah dalam memperoleh kemenangan dalam keikhlasan. Tidak bisa dipungkiri, bersungguh-sungguh dalam ikhlas termasuk hal yang paling berat bagi hati. </span><span lang="SV">Oleh karena itu Rasulullah sering memohon kepada Allah dengan do’a ini: <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="SV">”Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agamaMu”<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV">Kehendak dan keinginan hati sering sekali berubah dan berbolak balik. Awalnya ingin beramal dengan ikhlas bisa berubah menjadi riya’. Penyebab berbolak-baliknya hati kembali pada banyaknya pikiran yang merasuk ke hati. Kata Sahal bin Abdillah, <i>”Hati itu sangat lembut yang selalu terpengaruh oleh segala bisikan”</i>. Saking banyaknya pikiran yang masuk ke hati Harits al-Muhasibi menghitung pikiran yang masuk ke hati ada tiga macam: <i>Pertama</i>, peringatan dari Allah. Al-Muhasibi berpendapat bahwa peringatan Allah terwujud dalam hati seorang muslim. Caranya, Allah menciptakan keinginan dalam hati hambaNya, dan keinginan itupun tumbuh dalam hatinya, atau Allah memerintahkan malaikat untuk melakukan itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> <i>Kedua,</i> bujuk rayu setan. Faktor kedua ini bisa dibilang lawan main kita yang susah dikalahkan. Pertahanannya sangatlah kuat, banyak sekali cara yang mereka miliki untuk menjerumuskan anak-cucu adam kelembah yang sangat berbahaya yang ujungnya menemani mereka di neraka. Setan mempunyai kemampuan mengacaukan hati dan merasuk ke dalamnya. Setan selalu menggoda manusia dengan kejahatan, membisikkan maksiat dan dosa pada seorang hamba dan mendorongnya untuk melakukan itu. Oleh karena itu, Allah telah memerintahkan Rasulullah untuk memohon perlindungan kepadaNya dari godaan setan: <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">”<i>Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” </i>[al-’a’raf: 200]. Allah menjadikan hati sebagai medan pertempuran dan peperangan, yang mana malaikat dan setan adalah sebagai tokoh dalam pertempuran dan peperangan dalam hati manusia. Jika bisikan malaikat mengajak pada kebaikan dan membenarkan janji-janji Allah, sebaliknya bisikan setan mendorong pada keburukan dan mendustakan ancaman. Tergantung sapa yang paling kuat bisikannya dialah sang pemenang dalam pertempuran merebut hati manusia. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita selalu berdo’a kepada Allah meminta perlindungan kepadaNya agar terhindar dari godaan setan, sebagaimana Allah telah memerintahkan kepada RasulNya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "(normal text)","serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV">Ketiga, faktor terakhir yang mempengaruhi hati dengan segala keinginan menurut pendapat al-Muhasibi adalah nafsu. Dalam firman Allah: </span><span lang="SV" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span dir="LTR"></span><i><span lang="SV"><span dir="LTR"></span>”Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” </span></i><span lang="SV">{Q.S. Yusuf: 53}.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Media nafsu yang selalu menyuruh pada kejahatan adalah keinginan dan syahwat. Seorang muslim tidak akan selamat kecuali dengan memerangi dan melawan keinginannya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Setelah kita tahu, beberapa faktor yang menyebabkan berubah dan berbolak-baliknya hati. Sehingga seorang hamba harus selalu sadar dan selalu memohon kepada Allah agar ketiga faktor yang telah disebutkan di atas tadi tidak menghalangi kita dalam beramal secara ikhlas. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Ikhlas dalam beramal memiliki kedudukan yang sangat penting. </span><span lang="FI">Ada beberapa nilai penting dari keikhlasan:<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Diterimanya Amal<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Karena ikhlaslah amal seorang muslim diterima oleh Allah swt. Dan ini akan memberikan ketenangan jiwa yang sangat dalam, karena dia merasa tidak sia-sia dalam beramal. Bahkan dengan niat yang ikhlas seseorang sudah mendapat pahala dari Allah swt. Meskipun belum melaksanakan amal itu. <o:p></o:p></span></div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Meringankan Amal yang Berat<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Ikhlas akan membuat amal yang berat sekalipun menjadi terasa ringan dalam mengerjakannya. Sebaliknya, tanpa keikhlasan amal yang ringan pun akan terasa menjadi sangat berat untuk dilaksanakan. <o:p></o:p></span></div><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Menumbuhkan Kekuatan Rohani<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Keikhlasan akan membuat rohani seorang muslim menjadi kuat. </span><span lang="SV">Hal ini karena orang tersebut akan bersemangat dalam beramal tanpa mengharap pujian dari manusia, karena mereka beramal hanya mengharap ridha Alla swt.<o:p></o:p></span></div><ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Menunjukkan Kesempurnaan Iman<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Hakikat iman adalah mengakui Allah swt, sebagai Tuhan sehingga kita bersikap dan bertingkah laku karenaNya. Seseorang yang beramal dengan ikhlas, menunjukkan bahwa keimanan seseorang menjadi sempurna. Rasulullah saw bersabda, <i>”Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, memberi karena Allah, dan menikah karena Allah, sempurnalah imannya.” </i>{H.R. Abu Dawud} </span><i><span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></i></div><ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Mencegah Konflik dalam Jama’ah<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Terjadinya konflik dan berbagai pertentangan hingga terjadi permusuhan di antara kaum muslimin adalah karena di antara mereka ada yang tidak memiliki keikhlasan. Oleh karena itu, keikhlasan dalam jama’ah sangat diperlukan, agar terhindar dari berbagai konflik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Kiat-Kiat Mempertahankan Keikhlasan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Karena begitu pentingnya keikhlasan bagi seorang muslim, setiap kita sangat dituntun untuk mempertahankan dan memantapkan keikhlasan. Diharapkan dengan pertahanan dan pemantapan keikhlasan itulah kita bisa melawan dan mengalahkan riya’. </span><span lang="FI">Ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk melawan riya’ guna mempertahankan keikhlasan, a.l: <o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Memiliki pengetahuan tentang ikhlas, baik yang terkait dengan dalil-dalil di dalam al-Qur’an dan hadits tentang keutamaan ikhlas dan bahaya riya’. Di antara pengetahuan yang harus dimiliki untuk menjadi orang ikhlas adalah bagaiman pandangan Allah swt terhadap suatu amal. Dengan pijakan padangan Allah itulah, seseorang akan beramal sehingga amalnya tidak didasari pada pandangan manusia.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Meningkatkan pelaksanaan ubudiyah kepada Allah, baik yang wajib maupun yang sunnah, karena dengan beribadah dapat mendidik kita menjadi orang-orang yang ikhlas kepada Allah swt. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Bergaul dengan orang-orang yang ikhlas, karena kebaikan orang-orang yang baik akan mempengaruhi kita untuk menjadi orang-orang yang baik. Sebaliknya, jika bergaul dengan orang yang tidak pernah ikhlas menjalankan amalnya, maka akan mempengaruhi kita untuk menjadi orang-orang yang riya’. Walaupun hanya Allah swt yang lebih tahu tentang keikhlasan seseorang, tapi kita pun bisa menilai apakah seseorang itu termasuk orang yang ikhlas atau tidak.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Meneladani orang-orang yang ikhlas sebagaimana yang tercermin dalam sejarah tentang orang-orang yang telah menunjukkan keikhlasannya, baik dari kalangan nabi-nabi, sahabat, ulama, maupun generasi Islam yang saleh. </span><span lang="SV">Karena dengan meneladani kisah mereka, kita bisa lebih bersemangat lagi untuk beramal dengan ikhlas.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Selalu memohon pertolongan dari Allah swt, agar terjaga kebersihan hati dari hal-hal yang bisa mengotorinya.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Pertanyaanya sekarang, Siapkah kita memenangkan pahala di medan amal???... jika jawabannya siap, maka kita harus berani melawan segala sesuatu yang berhubungan dengan riya’. Tentunya kita bisa melawan riya’ dengan ikhlas. Insya Allah dengan pertahanan yang kuat dan pemantapan keikhlasan, kita bisa mengalahkan riya’ dan kita bisa memenangkan tender dari Allah swt, yaitu balasan yang telah dijanjikan Allah swt kepada orang-orang yang beramal dengan ikhlas. Namun, jika kita tidak siap melawan riya’ maka konsekuensinya adalah kalah memenangkan pahala di medan amal. </span><span lang="FI">So, pilihan ada di tangan kita sendiri. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang ikhlas. Amin ya rabbal amin. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><span lang="SV"><i></i><o:p></o:p></span> Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-11279299302964881792010-02-19T16:47:00.001+07:002010-02-19T16:59:13.132+07:00Enaknya Pisang Gapit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRShx5V4dmzsMMg2OgRoYcKa2iUt07LtHqwsbTNy6Zb1mw1T067mSU8PYKxC7rPncvVvC2OsDJ367s0HqVBAT9k7ps8FvqlqsGaT9J7oYVI4Q_1fRWdBI363nwzcrQmfdtSns0f20OkM8/s1600-h/IMG-3322s.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRShx5V4dmzsMMg2OgRoYcKa2iUt07LtHqwsbTNy6Zb1mw1T067mSU8PYKxC7rPncvVvC2OsDJ367s0HqVBAT9k7ps8FvqlqsGaT9J7oYVI4Q_1fRWdBI363nwzcrQmfdtSns0f20OkM8/s320/IMG-3322s.JPG" /></a></div>Pisang Gapit merupakan makanan ringan khas Kalimantan Timur, waktu masih di Samarinda ku sering banget makan ini Waktu kuliah di malang gak nemu nie.Kalau lagi pingin biasanya aku buat sendiri. Di makan rame-rame ma temen satu kontrakkan. Kalau temen2 mau buat sendiri juga di rumah resepnya gampang kok...<br />
cekidot>>> <br />
<ul><li>8 pisang yang tidak terlalu lembek</li>
<li> santan 400 ml</li>
<li>1 buah gula merah</li>
<li>1/4 cup gula pasir</li>
<li>1 lembar daun pandan</li>
<li>1 kaleng air (pakai kaleng santan untuk mengukur)</li>
<li>1 sdm tepung terigu + 1 sdm tepung kanji (ataupun starch lainnya)</li>
<li>esens vanila sedikit</li>
<li>garam sedikit</li>
</ul>Cara Membuat<br />
<ul><li> taruh pisang pada 1 loyang bulat; panggang pisang hingga kecoklatan (layaknya gosong). Balik, panggang kembali.</li>
<li>Tekan dengan loyang lainnya, panggang kembali.</li>
<li>Balik pisang, tekan sedikit saja, panggang kembali. Dinginkan suhu ruangan.</li>
<li>Goreng gula pasir hingga menjadi karamel, lalu tuang santan, aduk cepat. Masukkan garam, daun pandan yang sudah diikat, gula merah, serta 1 kaleng air dan esens vanila, aduk hingga gula merah mencair. Biar kental tambahkan tepung terigu dan tepung kanjinya. </li>
</ul>Mudahkan cara membuatnya... selamat mencoba, kalau dah jadi bagi2 ke saya ya!!! <br />
<object classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" height="344" width="425"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><param name="src" value="http://www.youtube.com/v/TLxOEE6iCrA&hl=en&fs=1&color1=0x234900&color2=0x4e9e00"></object>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-51576115433978379082010-02-18T12:23:00.003+07:002010-02-18T12:27:54.038+07:00Jakarta Oh Jakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">{Malang, 18 Pebruari 2010}Salah satu hoby saya adalah jalan-jalan, asalkan ada kesempatan dan dana yang cukup saya pun siap melangkahkan kaki kemana tujuan. Biasanya emang saya punya agenda tersendiri jika ingin ke suatu kota, sambil nabung buat modal ke sana. Sudah lama sich saya ingin berpergian ke Jakarta dari awal kuliah, bersyukur saya bisa kuliah di Malang, jadi tuk ke berbagai kota gak perlu mengeluarkan ongkos banyak. Sebenarnya ke Jakarta kali ini tujuannya hanya silaturrahim ke tempat kakak, tapi jarang-jarang punya kesempatan bisa ke ibu kota Indonesia ini. Skalian lah saya jalan-jalan n shopping dikit, karena duit pas2an jadi belanja seperlunya. Saya bukan tipe cewek boros, semua sudah dipertimbangkan dari awal. Belajar memanage keuangan sendiri, buat modal berumah tangga nanti, gak perlu anti shopping n travelling. Kali ini perjalanan saya mulai pada tanggal 9 Pebruari naik kreta Matarmaja Alhamdulillah dapat duduk kurang lebih 19 jam perjalanan malang-jakarta, sangat menguras tenaga sich, tapi saya nikmati saja. Tepat pukul 10.15 akhirnya saya sampai di Jakarta. Awal sampai di Jakarta sempat mau nyasar sih, Alhamdulillah ketemu orang baik, orang baik pasti ketemu dengan orang baik. Dari senin saya pun menuju ke Tangerang, karena rute yang di kasih kakak mbulet saya nyasar ke samping RS OMNI </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTzWtUfj9jvf3w_EBwZKA1p8Inpu00xXX-HLZZLXEoXRDlDj7aNPB60aI9qhmOLf6Y82N2I2HVcQrMJjLy-GfxaKJAbaYTZcyCA8UXsJWBnbmHKLsBu_0knzcsnrQudrBUSIg3ukN2g9k/s1600-h/PICT0003.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTzWtUfj9jvf3w_EBwZKA1p8Inpu00xXX-HLZZLXEoXRDlDj7aNPB60aI9qhmOLf6Y82N2I2HVcQrMJjLy-GfxaKJAbaYTZcyCA8UXsJWBnbmHKLsBu_0knzcsnrQudrBUSIg3ukN2g9k/s400/PICT0003.JPG" width="400" /></a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lumayan sich walau nyasar tapi bisa tahu RS OMNI yang gencar di publikasikan gara2 kasus Prita. Gak lama terlantar di sebelah OMNI akhirnya kakak jemput juga. Dah kayak anak hilang aja saya jadinya. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Keesokan harinya saya diajak kakak jalan2 ke dufan. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvwJUTU1G_uQ9bz5zbARU7hzXyixtqWKn1zhhQn8FntIHPK2fKANi0CBmzCoCRAwINbD6m5MgXcGdIAnsf51IakH-W8HJWP1F-A85JR28v51bKDAjV2uN-guL_CIxmpAuDZYmVsK9ym38/s1600-h/DSC00061.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvwJUTU1G_uQ9bz5zbARU7hzXyixtqWKn1zhhQn8FntIHPK2fKANi0CBmzCoCRAwINbD6m5MgXcGdIAnsf51IakH-W8HJWP1F-A85JR28v51bKDAjV2uN-guL_CIxmpAuDZYmVsK9ym38/s400/DSC00061.JPG" width="400" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeO7xn-JjQ1Xy79yxyCwdFlePyDJEXIWOvEcH-LtjmFGs_DoXc-5WNJPqGqHIYccUjSsBYbCNBfo_JsD8WNvLHgk85i9y5bjWk__snPATWrbo8ItmH57nNvDslNueXvP9Vyo-pW5vIBvA/s1600-h/DSC00079.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeO7xn-JjQ1Xy79yxyCwdFlePyDJEXIWOvEcH-LtjmFGs_DoXc-5WNJPqGqHIYccUjSsBYbCNBfo_JsD8WNvLHgk85i9y5bjWk__snPATWrbo8ItmH57nNvDslNueXvP9Vyo-pW5vIBvA/s320/DSC00079.JPG" /></a></div><div style="text-align: justify;">pertama ke dufan di suguhi dengan permainan "Kora-Kora", gile bener ni kora-kora. Bikin saya jantungan, nyawa terasa terangkat... kalau ke sana lagi gak bakal saya naik kora-kora lagi. KAPOK bgt.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMqLiMqgfFra7mPKTmXGnJRvf2QhhLSVfQaFtbx4SZI8hOL6k9RjJygJ3VXsmCMU1WJozR8UuHUYvdL67TawbkU7TyWUVVAcfsWCnHW9fqhJlpNrGbwA5jiMo4hCozZeZ0lMq8bjsM14o/s1600-h/DSC00103.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMqLiMqgfFra7mPKTmXGnJRvf2QhhLSVfQaFtbx4SZI8hOL6k9RjJygJ3VXsmCMU1WJozR8UuHUYvdL67TawbkU7TyWUVVAcfsWCnHW9fqhJlpNrGbwA5jiMo4hCozZeZ0lMq8bjsM14o/s320/DSC00103.JPG" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">gak banyak yang saya maenkan waktu ke Dufan dah keburu puyeng duluan. klo ini kursi terbang, gak terlalu menantang sih, tapi asyik juga. Kata orang-orang, klo ke Dufan gak naek 'Tornado' kurang lengkap rasanya, akhirnya saya mncoba naik tornado. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3zN8Mfo8W26Xc-xYS6YQz9Y8nCpWzaEObAygZF0HK6qwtytCVvB21DMSfVjQSAQE9hKFfniPdpPaJLt9AKhk00-6P4r3A38fhQFK_-QGeUF4SB50YLum7BpJqQhyanFvTH4cuPQ2v3o0/s1600-h/DSC00101.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3zN8Mfo8W26Xc-xYS6YQz9Y8nCpWzaEObAygZF0HK6qwtytCVvB21DMSfVjQSAQE9hKFfniPdpPaJLt9AKhk00-6P4r3A38fhQFK_-QGeUF4SB50YLum7BpJqQhyanFvTH4cuPQ2v3o0/s320/DSC00101.JPG" /></a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> awalnya sich saya fine-fine aja, lama-lama mabok saya dibuatnya. Untung aja waktu diputer2 tornado gak muntah.. waktu turun dari tornado baru saya muntah2.. Mabok seharian.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Perjalananpun berlanjut ke Monas, saya menyempatkan diri ke sana Rugi klo gak ke sana. Numpang nampang di Monas dikit boleh aja lah. </div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGxBXvT41u61FoE9c2mDVASl2RAqebIzXiIlHTQzyrHp5MBLNQboE1zfQZiNgz0GwTIQ82Ks-C0kMZoaIZlvwAuwWN7I_MrCAVkHL2bTvmUPl4xTjs2apNmcj-BcS79Lb6HjVPeVU0PFA/s1600-h/PICT0029.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGxBXvT41u61FoE9c2mDVASl2RAqebIzXiIlHTQzyrHp5MBLNQboE1zfQZiNgz0GwTIQ82Ks-C0kMZoaIZlvwAuwWN7I_MrCAVkHL2bTvmUPl4xTjs2apNmcj-BcS79Lb6HjVPeVU0PFA/s320/PICT0029.JPG" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>merasa puas jalan2 hari ini, kitapun mencari makan Sate Padang, <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBRymIkJVh2jb5mDabFGu5RPT6w_30csla92zjkrifINoy_vo8o0Ds-hHeIOh7SFl6xu_HjmX4CMSDObERMYbKyWncFKccEHC8Kc9a3GV6dJgX6GnY2-9ZuD9GMtCfJMbsBNIsba88IYY/s1600-h/PICT0056.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBRymIkJVh2jb5mDabFGu5RPT6w_30csla92zjkrifINoy_vo8o0Ds-hHeIOh7SFl6xu_HjmX4CMSDObERMYbKyWncFKccEHC8Kc9a3GV6dJgX6GnY2-9ZuD9GMtCfJMbsBNIsba88IYY/s320/PICT0056.JPG" /></a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">emang bukan makanan khas jakarta tapi lagi pingin aja ngersain ini sate. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Kurang lebih 6 hari menghabiskan waktu di Kota orang, Jakarta mah macet banget. Kayaknya orang Jakarta sabar-sabar euy, gimana gak sabar macetnya luar biasa di sana n kebanyakan orang sana pake mobil. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Sudah cukup jalan-jalannya di Jakarta saya pun kembali pulang ke Malang. Dengan kereta Matarmaja, sebelum pulang sempat ketemu ama teman seperjuangan dulu di stasiun. Kangen sich ma dia, alhamdulillah bisa ketemu. Akhirnya waktu saya di Jakarta berakhir saat saya naik Matarmaja K3-1, 18D. Penuh dengan pengalaman yang luar biasa. Bulan depan ke mana lagi ya??? </div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-86681266483971873282010-02-17T09:51:00.001+07:002010-02-17T09:55:34.841+07:00In Jakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipXNPsYtUoHKvSbqWDxMDSy2kKkpAAxS3k5TdXXXxJqxyac6ghvEw7hviqucN3O0HrKWEe4s_zVU9sfJgS-oLuxHCD8HK86_m2T5JwJgzaMMgTwbCe4DFXmgRa4puciWhXB5AaHZylnQ8/s1600-h/PICT0003.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipXNPsYtUoHKvSbqWDxMDSy2kKkpAAxS3k5TdXXXxJqxyac6ghvEw7hviqucN3O0HrKWEe4s_zVU9sfJgS-oLuxHCD8HK86_m2T5JwJgzaMMgTwbCe4DFXmgRa4puciWhXB5AaHZylnQ8/s320/PICT0003.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div> RS OMNI<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsePQWq8F50B1xBaZLb7izE0JxUzsprB-VrzFxgQe8ifTr1nMwlRT6UVwbSDxROniqUQRNFPM_eIlbrTGdDzuoe389yRJCtWsKqlVpkIR24ttD74VaPDrRDm4ccYCcm53Ytso2OAqnLU4/s1600-h/PICT0029.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsePQWq8F50B1xBaZLb7izE0JxUzsprB-VrzFxgQe8ifTr1nMwlRT6UVwbSDxROniqUQRNFPM_eIlbrTGdDzuoe389yRJCtWsKqlVpkIR24ttD74VaPDrRDm4ccYCcm53Ytso2OAqnLU4/s320/PICT0029.JPG" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil3iRoVyO0DVgDbbd3mt3KOj_YIrNxcRpDHSYru6NGHfl3F8NWBzFuj8ZHp9ir6xuA3KQ1tV-bHLXOKYhgSmhDj14rejfANt8fSHMOoDIiL-8C1wKy6tJ54UgXPMdCuHY3Q99Hz608K2Y/s1600-h/PICT0032.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil3iRoVyO0DVgDbbd3mt3KOj_YIrNxcRpDHSYru6NGHfl3F8NWBzFuj8ZHp9ir6xuA3KQ1tV-bHLXOKYhgSmhDj14rejfANt8fSHMOoDIiL-8C1wKy6tJ54UgXPMdCuHY3Q99Hz608K2Y/s320/PICT0032.JPG" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKE_9aE3RHuZKBBYya0prldeN261IUURKjr44A1aAFMmUEbQHCnSxb9EMYgzQWydqprkKAMRSwLINPO9JBBkEjhsH6v7h9TA2ZT9_oE5V097CSAuJilNdd5NuRqPyHQtkFBGt8HnBHPcI/s1600-h/PICT0034.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKE_9aE3RHuZKBBYya0prldeN261IUURKjr44A1aAFMmUEbQHCnSxb9EMYgzQWydqprkKAMRSwLINPO9JBBkEjhsH6v7h9TA2ZT9_oE5V097CSAuJilNdd5NuRqPyHQtkFBGt8HnBHPcI/s320/PICT0034.JPG" /></a></div> Lagi di Monas<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikryVMNGM1-iBk0rvXqOR_Of8CdCiKkq4Mu3rUxctZNGUoqWYURO9B0NhX1F-K5RKc4P1GNw5cE7EPU0hPgoTYPtiW0D4GsZLgencDC54kPOzjNa3x-HWydUtTg66wAXBf0MVtBM5mKPA/s1600-h/DSC00061.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikryVMNGM1-iBk0rvXqOR_Of8CdCiKkq4Mu3rUxctZNGUoqWYURO9B0NhX1F-K5RKc4P1GNw5cE7EPU0hPgoTYPtiW0D4GsZLgencDC54kPOzjNa3x-HWydUtTg66wAXBf0MVtBM5mKPA/s320/DSC00061.JPG" /></a></div><div style="text-align: center;"> Maen ke dufan</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwYqGHNy4asWmRm9ba2tTi7WjD7lwrcRINFNlA0YOECZGzjByAvTO5UUG0TQX2nF-R3NzUzj3NSPjl82KjRIod0HdVavYpCPdBJ-LmULIa6tzi0pgolqx6cBhWmW2Wi7EaLcdG65u48OI/s1600-h/DSC00079.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwYqGHNy4asWmRm9ba2tTi7WjD7lwrcRINFNlA0YOECZGzjByAvTO5UUG0TQX2nF-R3NzUzj3NSPjl82KjRIod0HdVavYpCPdBJ-LmULIa6tzi0pgolqx6cBhWmW2Wi7EaLcdG65u48OI/s320/DSC00079.JPG" /></a></div><div style="text-align: center;"> Pertamax Kora-kora</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikryVMNGM1-iBk0rvXqOR_Of8CdCiKkq4Mu3rUxctZNGUoqWYURO9B0NhX1F-K5RKc4P1GNw5cE7EPU0hPgoTYPtiW0D4GsZLgencDC54kPOzjNa3x-HWydUtTg66wAXBf0MVtBM5mKPA/s1600-h/DSC00061.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXus9crwCiJN2V2XRq7l9TSYs-PAzD8ywreb9TEODdaAcPAK82r-YNO9xdT9pJPl6EIV5h48u-4hyphenhyphen4kO2EPSmdnwj1uv-jHWqHBIjpNbSHI8BspDFHX-Mj7LOeEjI-3BvDYdw-CMz4aOY/s1600-h/DSC00103.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXus9crwCiJN2V2XRq7l9TSYs-PAzD8ywreb9TEODdaAcPAK82r-YNO9xdT9pJPl6EIV5h48u-4hyphenhyphen4kO2EPSmdnwj1uv-jHWqHBIjpNbSHI8BspDFHX-Mj7LOeEjI-3BvDYdw-CMz4aOY/s320/DSC00103.JPG" /></a></div><div style="text-align: center;">Naik kursi terbang</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNik_FQEiiBwnE743cMZcnNaxpnmz6euzuzlENDvRNl8hWTaX8Cj1gKNMAHIHVPXGonS_0pmWWDhXhzhp9TBk2WBeMHcKT5uKuEYaw7aCvicL-QUTBe1VjNmhDDV3iWgE6MM-1Muj60OI/s1600-h/DSC00101.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNik_FQEiiBwnE743cMZcnNaxpnmz6euzuzlENDvRNl8hWTaX8Cj1gKNMAHIHVPXGonS_0pmWWDhXhzhp9TBk2WBeMHcKT5uKuEYaw7aCvicL-QUTBe1VjNmhDDV3iWgE6MM-1Muj60OI/s320/DSC00101.JPG" /></a><br />
<div style="text-align: center;">Tornado Gile</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFUqI9V61O96ExAFmjxczhF62QAWQhtzO9AGDF23alg72jHUEesxzjkbMvasHVAHlRuvPQwJ-4YCx0R3O5TJT3QG3UYYCWy49MSh_BlmIjWnkub-bvz_cbVYTgm0fzEGqRVT_jHM6MCbA/s1600-h/PICT0056.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFUqI9V61O96ExAFmjxczhF62QAWQhtzO9AGDF23alg72jHUEesxzjkbMvasHVAHlRuvPQwJ-4YCx0R3O5TJT3QG3UYYCWy49MSh_BlmIjWnkub-bvz_cbVYTgm0fzEGqRVT_jHM6MCbA/s320/PICT0056.JPG" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;">Sate Padang</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-66696337101911680732010-02-07T11:33:00.003+07:002010-02-07T11:34:29.390+07:00Rindu Masa ItuKu rindu masa itu<br />
<div class="MsoNormal">Ketika aku menangis</div><div class="MsoNormal">Kau peluk aku</div><div class="MsoNormal">Dengan belaian tangan lembutmu</div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ku rindu masa itu </div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Saat ku terjatuh </div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kau bangunkan ku</div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dengan senyuman manis terukir di wajahmu</div><div class="MsoNormal">Ku rindu masa itu</div><div class="MsoNormal">Ketika ku rapuh </div><div class="MsoNormal">Kau kuatkanku </div><div class="MsoNormal">Dengan do’amu</div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ku rindu masa itu</div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Masa dimana ku bisa bersamamu</div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berbagi kebahagiaaan</div><div class="MsoNormal"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;">Berbagi kesedihan</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;">Ku rindu masa itu</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;">Masa dimana ku bisa melihat </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;">Wajah teduhmu </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;">Yang penuh kedamaian</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ku rindu dirimu</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Duhai orang yang telah membesarkanku </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Nantikan ku disampingmu</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;">Ku kan menemanimu</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><span lang="ES-TRAD" style="mso-ansi-language: ES-TRAD;">Hingga akhir hayatmu</span></div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-15880505516527895762010-02-07T11:00:00.000+07:002010-02-07T11:00:56.129+07:00Sehat dengan minum teh<div align="justify"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzawIlF5bldKqKQiqIPrPHXGIULZ5qmQ7nHK8pXQALgdBPWl_6lWS3pr12nAAoiClCn45NdVM7NOhdKx2FreL_FuWANhm6Q3aUQnsS1IZqLZn0EgcBuK4mwnUMySXjeXd5bvRmJqTHKTs/s1600-h/chinesse-tea.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzawIlF5bldKqKQiqIPrPHXGIULZ5qmQ7nHK8pXQALgdBPWl_6lWS3pr12nAAoiClCn45NdVM7NOhdKx2FreL_FuWANhm6Q3aUQnsS1IZqLZn0EgcBuK4mwnUMySXjeXd5bvRmJqTHKTs/s200/chinesse-tea.jpg" width="134" /></a></div><div align="justify">Minum teh tiga atau empat cangkir per hari ternyata sama baiknya dengan minum air putih biasa. Bahkan dengan meminum teh, Anda akan mendapat manfaat ekstra untuk kesehatan. Pendapat tim ahli gizi masyarakat pimpinan Dr Carrie Ruxton dari Kings College London, Inggris, ini dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition.</div><div align="justify">Tim juga menampik anggapan selama ini bahwa teh dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Padahal, teh juga memberikan asupan cairan pada tubuh (rehidrasi) seperti halnya air putih, bahkan teh mampu mencegah penyakit jantung serta sejumlah kanker.</div><div align="justify">Pasalnya, teh mengandung flavonoids yang dipercaya mampu meningkatkan kesehatan. Zat tersebut termasuk antioksidan polyphenol yang biasa terdapat pada sejumlah makanan dan tumbuhan, dan diyakini mampu membantu mencegah kerusakan sel.</div><div align="justify">‘’Jadi minum teh jelas lebih baik daripada minum air putih. Water mengantikan cairan. Sedangkan teh menggantikan cairan sekaligus mengandung antioksidan sehingga ada dua keuntungan,’’ kata Dr Ruxton.<br />
<a name='more'></a></div><div align="justify">Beberapa penelitian sebelumnya mendukung pendapat mengenai keuntungan meminum teh tersebut. Bahkan selain mencegah penyakit jantung dan kanker, teh juga mampu melindungi gigi dari pembusukan sekaligus memperkuat tulang. ‘’Teh juga mengandung florida, yang berarti baik untuk gigi,’’ jelas Dr Ruxton.</div><div align="justify">Sejauh ini memang tidak ada bukti bahwa mengonsumsi teh tidak baik untuk kesehatan. Memang ada penelitian yang menyebutkan bahwa teh mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan.</div><div align="justify">Ini berarti, orang yang beresiko menderita anemia harus menghindari minum teh sekitar jam makan. Mengenai manfaat teh ini, Claire Williamson dari British Nutrition Foundation mengatakan, ‘’Memang, bukti pada manusia tidak terlalu kuat sehingga perlu penelitian lebih banyak.</div><div align="justify">Namun jelas ada manfaat polyphenol bagi kesehatan, dalam hal mengurangi resiko penyakit seperti penyakit jantung dan kanker. ‘’Dalam hal asupan cairan, kami merekomendasikan 1,5 sampai 2 liter per hari dan itu bisa termasuk teh. Teh tidak bersifat dehidrating. Ini minuman sehat,’’ kata Williamson. (yz)</div><div align="justify"><br />
</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-67186408124132221412010-02-07T10:25:00.002+07:002010-02-07T11:09:54.881+07:00Nyemil Snack, tapi tetap sehat.<div class="post hentry uncustomized-post-template"><div class="post-body entry-content"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVA8EnAOUTnQ36-0U8LY2bHxOETitYdBXc_A3Q5qUSsH-YtIJ21znZduMBLzFpct_d25ZQmzfkSn7vrBK6VU4U6qRdsCav-FwQgoyiVDEW40fz35zmc6dFaPuFHYPQ24mGye70vK8Udus/s1600-h/freddy1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVA8EnAOUTnQ36-0U8LY2bHxOETitYdBXc_A3Q5qUSsH-YtIJ21znZduMBLzFpct_d25ZQmzfkSn7vrBK6VU4U6qRdsCav-FwQgoyiVDEW40fz35zmc6dFaPuFHYPQ24mGye70vK8Udus/s200/freddy1.jpg" width="200" /></a><span class="CommentLarge"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="font-size: 100%;">Bagi kita yang suka nyemil terkadang sepotong kecil chocolate bar atau potato chips sayang untuk dilewatkan begitu saja. Pasti sepotong juga gak pernah cukup kan? hehe.. Jadinya tubuh pun membengkak. Makanya sekarang pilihlan </span><span style="color: black;"><span style="font-size: 100%;">snack food</span></span><span style="font-size: 100%;"> yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk meraih bentuk tubuh yang ideal.<br />
<br />
BAD SNACK<br />
<br />
1. Instant Noodles: mie instan memang mengenyangkan dan memiliki berbagai pilhan rasa, tapi sebenarnya tidak cocok sebagai </span><span style="color: black;"><span style="font-size: 100%;">snack food</span></span><span style="font-size: 100%;">. kalau anda jeli melihat bagian informasi gizi, anda pasti terkejut dengan tingginya kandungan lemak dan kalori. Nilainya hampir sama dengan setengah porsi makan siang Anda.<br />
<br />
2. Potato Chips: Dibalik kenikmatannya, kalori dan lemak yang ada didalamnya pun akan membuat Anda terkejut dan berpikir mengonsumsinya. Jika mengonsumsi 60g potato chip, Anda berarti sudah menyimpan 300 kkal dan hampir 50% AKG lemak ( Angka Kecukupan Gizi ). Belum lagi kandungan natrium yang tinggi . Ini jadinya akan mempengaruhi dengan tekanan darah anda. Pasti gak mau kan ?<br />
<br />
3. Choco Bar: Rasa cokelat yang lezat dan karamel yang meleleh di mulut merupakan daya tarik tersendiri. Namum dibalik rasanya yang enak tersimpan kalori yang tinggi (300-400 kkal) yang akan membuat lemak anda semakin tertimbun dalam tubuh.<br />
<br />
4. Fried Snack: Pasti teman-teman ada yang suka pastel, lumpia dan berbagai jenis fried snack lainnya. Rasa yang lezat tersebut mengandung 300kkla yang akan menjadi lemak anda.</span></span><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="font-size: 100%;">Hati-hati juga memilih </span><span style="color: black;"><span style="font-size: 100%;">snack shop</span></span><span style="font-size: 100%;"> yang tepat baik </span></span></span></div><div class="post-body entry-content"><span class="CommentLarge"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="font-size: 100%;"><a name='more'></a><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="font-size: 100%;"><br />
Snack Mantap.<br />
<br />
1. Fruit and Vegetables: Kalori yang rendah, mengenyangkan, serat yang tinggi untuk saluran cerna dan juga kaya vitamin serta mineral merupakan keunggulannya. Jadikanlah apel, pisang atau pir sebagai snack anda. Kalori tetap terkontrol dan juga akan mengenyangkan perut Anda.<br />
<br />
2. Crispy krackers: Crispy But Healthy. Tetapi tentunya bukan sembarang krackers. Pilih krackers yang mengandung kalsium tinggi dan kalori tidak lebih dari 200 kkal. Ada juga krackers yang mengandung serat dan protein yang tinggi dari beberapa bahan seperti gandum dan oat yang bermanfaat untuk kesehatan.<br />
<br />
3. Yoghurt: Rasanya mah asam, tapi lebih kaya manfaat, lebih kenyang dan rendah kalori. Bakteri dalam yoghurt ini berperan dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh. Jadi pilihlan yoghurt yang low fat atau nonfat agar asupan kalori anda tetap terjaga.<br />
<br />
4. Protein Bar: </span><a href="http://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Food_Beverage/Baverage_Food_Promo/?PostID=265017"><span style="color: black;"><span style="font-size: 100%;">Snack</span></span></a><span style="font-size: 100%;"> yang banyak dicari karena dapat mencukupi kebutuhan protein setiap saat. Beberapa protein bar juga dilengkapi dengan Berbagai sumber protein nabati seperti soy dan kacang-kacangan. Raisin, grape, berry dan beberapa jenis buah lain juga dapat ditambahkan untuk semakin memperkarya nutrisi dan cita rasa protein bar. Kandungan lemaknya juga rendah yaitu 200kkal.<br />
<br />
Hal yang kecil menentukan perubahan besar dalam hidup Anda. Bukan berarti </span><a href="http://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Food_Beverage/Baverage_Food_Promo/?PostID=265017"><span style="color: black;"><span style="font-size: 100%;">snack</span></span></a><span style="font-size: 100%;"> dengan rasa yang lezat itu tidak sehat. Anda hanya harus cerdik memilah dan memilih snack apa saja yanga layak dikonsumsi.</span></span></span></span></span></div></div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-82702818665903132392010-02-05T20:15:00.000+07:002010-02-05T20:15:19.057+07:00Di Lorong Itu<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMERAHP%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-family:"Tahoma","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Calibri;
mso-bidi-theme-font:minor-latin;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPVXXDozC-0umNZsAzY1PcIhnnmw15nfl8tXDlpJkLJLA8l2Z2vCcL_9zjOEgSukCTMRzyDvqIIAak7ImXh7b-4NtQ8HrrFC2UnF1OLFD7wzpIDCukE0bZVlYWfD_N8xlTdFW22lwpb4I/s1600-h/lorong.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPVXXDozC-0umNZsAzY1PcIhnnmw15nfl8tXDlpJkLJLA8l2Z2vCcL_9zjOEgSukCTMRzyDvqIIAak7ImXh7b-4NtQ8HrrFC2UnF1OLFD7wzpIDCukE0bZVlYWfD_N8xlTdFW22lwpb4I/s200/lorong.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dilorong itu, biasa ku melihat seorang anak kecil dengan pakaian lusuhnya duduk termenung. Setiap jam 5 seperti biasa ku pulang dari sekolah selalu melewati lorong itu. Selalu ada anak berbaju lusuh dan tak ada satu orangpun di sampingnya. Rasa penasaranku mulai muncul, dan bertanya-tanya siapa sebenarnya anak itu?, dan mengapa dia selalu berada di situ?. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Keesokan harinya ku berniat menghampirinya, ingin kucurahkan semua pertanyaan yang mengganjal di hatiku. Tepat setelah bel berbunyi langsung saja diriku ngacir menuju lorong itu. Dengan langkah tergesah-gesah ku menuju lorong itu, Namun. Ketika mata memandang ke sudut lorong, ada suasana yang berbeda. tak ku temukan sosok anak kecil dengan pakaian lusuhnya di sana. Hal ini semakin membuatku penasaran, belum sempat ku menanyakan tentang dirinya kini dia telah menghilang. Tak berhenti hanya di sini, aku berniat menghampirinya esok hari. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Seharian ku berfikir kemana perginya dia?, apa yang telah terjadi dengannya. Entah mengapa ku tertarik ingin mengetahui sosok anak kecil itu. Dari wajahnya terlihat selintas masalah yang membuat dirinya seperti itu. Setiap hari hanya duduk termenung tengadah ke langit, apakah dia salah satu korban broken home?, “sok tahu diriku ini, kenal aja tidak”. Gumamku dalam hati. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Duduk termenung memikirkan nasib, mungkin itu yang dia pikirkan sehari-harinya di sudut lorong jalan itu. Tanpa memikirkan masa kecilnya yang telah terenggut oleh keadaan. Dua hari yang lalu belum kutemui dirinya. Hari ini ku berniat menghampirinya lagi, mudah-mudahan aja dia ada di sana. Tepat pukul lima sepulang sekolah ku melangkahkan kaki menuju lorong itu. Tapi tak terlihat juga sosok kecil itu, yang terlihat hanyalah segerombolan pengemis kecil yang sedang asyik menghitung duit hasil mengemisnya hari ini. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“aha.. (tiba-tiba ada ide yang muncul), aku Tanya aja sama mereka siapa tahu mereka mengetahui keberadaan anak itu”. Sedikit senang karena menemukan jalan keluar. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dengan wajah sumringah ku dekati segerombolan pengemis kecil itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Assalamu’alaikum, permisi adik-adik kecil yang manis, kakak mau numpang Tanya boleh?”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Wa’alaikum salam” serentak mereka menjawab salamku. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Boleh kak, tapi goceng duluentar semua pertanyaan kakak pasti kami jawab”. Timpal salah satu anak kecil itu sambil cengir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Beres deh, entar kalian semua kak kasih masing-masing goceng”. Jawabku pada mereka, dengan otomatis mereka senang mendengarnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“begini adik-adik, kakak lagi nyari anak laki-laki yang biasanya duduk di sini. Apa kalian tahu?, soalnya udah beberapa hari ini kakak gak lihat dia”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Oo… Si arif to, kita semua tahu kak, iya kan teman-teman”. Jawab anak berbaju biru dengan banyak tambalan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“betul…betul…betul… kita semua tahu di mana dia sekarang”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“betul kah itu?”. Spontan ku merasa senang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Terus sekarang dia dimana?”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Dia sedang sakit kak, sekarang dia ada di rumah neneknya, di bawah jembatan layang itu rumah neneknya kak”. Jawab anak-anak itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Kalau begitu, terima kasih ya. Ni uang untuk kalian sesuai yang kakak janjikan”. Ku rogoh uang 20’an yang ada di saku bajuku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Kakak pamit dulu ya. Assalamu’alaikum.” Sambil pergi meninggalkan segerombolan pengemis kecil itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jembatan layang lumayan jauh dari sekolahku, berhubung cukup jauh ku minta tolong Pak Min supirku untuk mengantarkanku ke sana. Sebelumnya ku mampir ke tempat perbelanjaan, ingin ku membawakan buah untuknya. Dengan di temani pak Min akupun meluncur ke jembatan itu. Jembatan yang biasa di huni oleh sebagian gembel dan pengemis yang tidak memiliki rumah. Pernah pemerintah menertibkan kawasan itu. Tapi tak lama setelah pebertiban itu, para gepengpun kembali membangun rumah di sana. Walau hanya beralaskan karung beras dan beratapkan kerdus bekas. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sampai di sana, ku mencari gubuk di mana arif tinggal bersama neneknya. Malu bertanya sesat di jembatan, setelah ku bertanya pada orang sekitar. Akhirnya ku temukan tempat tinggal nenek arif, terenyuh hatiku ketika melihat rumah kecil yang terbuat dari kerdus itu. Gubuk yang menurutku tak layak huni. Dari luar terdengar suara batuk seorang nenek.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Assalamu’alaikum… permisi”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Wa’alaikum salam”. Suara parau terdengar dari dalam gubuk itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tak lama nenek keluar dengan langkah yang tertatih-tatih, seorang nenek tua yang mungkin usianya 60 tahun keatas..<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Oalah… ada tamu to, monggo masuk cah ayu!”. Ajak nenek.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Nggeh… terima kasih nek, benar ini tempat tinggalnya nenek arif?”. Tanyaku sedikit ragu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Nggeh, lha itu Arifnya. Monggo masuk dulu di gubuk nenek yang reot dan jelek ini.” Pinta nenek padaku dengan senyum manis di bibirnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Ku langkahkan kakiku memasuki rumah nenek yang bagiku sangat-sangat tak layak huni, terlihat di sudut rumah seorang bocah tergeletak tak berdaya, tak kuat untak menopangnya tubuhnya. Tubuhku gemetar melihat kondisi Arif, tak terasa air mata keluar dari peraduan dengan sendirinya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Ya beginilah kondisi Arif…”. Suara nenek mengejutkanku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Semenjak ditinggal oleh kedua orang tuanya, semangat hidupnya agak berkurang. Sebenarnya nenek ingin menyekolahkannya, tapi dengan kondisi seperti ini nenek belum sanggup menyekolahkannya”. Nenek bercerita dengan wajah sedih.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Maaf sebelumnya nek, kalau boleh tau Arif ditinggal orang tuanya kemana?”.. Tanyaku penasaran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Setelah nenek menceritakan panjang lebar tentang orang tua Arif, diriku semakin iba kepadanya. Bocah malang yang menjadi korban kekejaman dunia saat ini, kini tengah terbaring tak berdaya, menanggung beban hidup yang semestinya diumurnya sekarang dia mendapatkan kebahagiaan bermain dengan teman sebayanya dan mendapat pendidikan yang layak. Ku sentuh tubuh anak itu, suhu badannya panas sekali, tubuhnya semakin kurus bagai tengkorak hidup. Tanpa pikir panjang, aku bergegas membawanya ke RS dengan bantuan pak Min. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Beberapa hari kemudian Arif telah sembuh dari sakit yanjg dideritanya, diapun bisa kembali tersenyum. Dengan bantuan ayahku, Arif bisa bersekolah. Sekarang dia dan neneknya ku boyong ke rumah. Alhamdulillah ku punya orang tua yang baik sekali, mungkin mereka tau aku kesepian di rumah. Sebagai anak tunggal tak mempunyai adik sangat membuatku kesepian. Kini ada Arif dan nenek, jadi rumahku gak akan sepi lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Arif adalah salah satu korban kejamnya dunia saat ini. Sebenarnya masih banyak Arif-Arif yang lain yang membutuhkan pertolongan. Tapi entah bagiku Arif ini berbeda. <o:p></o:p></span></div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-11937526387621659802010-02-04T14:19:00.004+07:002010-02-04T14:32:20.355+07:00Cinta Tak Bersyarat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6DK8BAwZgTl6CuAxTLKpJPkyHdLZDoyd9lRdzaqN7-jFMpB-yvF3i9ktcI9AS3-9M8xWzWCJFGptvYbjgqEOcfANV5Izm4aCxFZX8CpjefayeddI_qoOYfMw5AksimCzYYHSDWVYSHds/s1600-h/cinta+tak+bersyarat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6DK8BAwZgTl6CuAxTLKpJPkyHdLZDoyd9lRdzaqN7-jFMpB-yvF3i9ktcI9AS3-9M8xWzWCJFGptvYbjgqEOcfANV5Izm4aCxFZX8CpjefayeddI_qoOYfMw5AksimCzYYHSDWVYSHds/s200/cinta+tak+bersyarat.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dikisahkan, ada sebuah keluarga besar. Kakek dan nenek mereka merupakan pasangan suami istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka berdua, “Kakek nenek, tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara kakek dan nenek mempertahan cinta selama ini agar kami yang muda-muda bisa belajar.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
Mendengar pertanyaan itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam di antara mereka. “Aha, nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian,” kata kakek.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a>Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya. “Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul ‘bagaimana memperkuat tali pernikahan’. Di sana dituliskan, masing-masing dari kita diminta mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar dosa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini,” kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu nenek melanjutkan, “Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran kakekmu yang melanjutakan bercerita.” Dengan suara perlahan, si kakek meneruskan. “Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi….kosong. Kakek tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nenek segera menimpali, “Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apapun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pembaca yang budiman,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sering kali di kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan yang menyakitkan. Padahal, pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah di sekeliling kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saya yakin dan percaya, kita akan menjadi manusia yang berbahagia jika kita mampu berbuat, melihat, dan bersyukur atas hal-hal baik di kehidupan ini dan senantiasa mencoba untuk melupakan yang buruk yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup akan dipenuhi dengan keindahan, pengharapan, dan kedamaian</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-9155485533181154842010-01-21T13:15:00.002+07:002010-02-05T18:12:25.751+07:00Jika Allah telah Berkehendak<div style="text-align: justify;"><br />
Namanya Muhammad Afin. Orangnya biasa aja, tidak tampan dan tidak pula jelek. Biasanya kalau pakai celana selalu cingkrang, sunnah Rasul gitu katanya. Kalau berjalan, bicara dan tersenyumpun suka nunduk. </div><div style="text-align: justify;">Menurut ke tiga sahabatku dia anaknya biasa aja, sebab aku tahu benar yang bagaimana kriteria cowok idaman mereka: yang berbadan kekarlah, yang bawaaannya motor mega pro, mobil, kalau belanja ke mall bawaanya kartu kredit jadi tinggal digesek. Seperti cowok-cowok di depan kos mereka itu, aku juga suka sama cowok seperti itu. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, kalau aku lebih suka sama cowok yang seperti Afin itu., lembut, pekerja keras, dan bersahaja. </div><div style="text-align: justify;">Di taman yang asri dengan pepohonannya yang rindang, biasa menjadi tempat tongkrongan kami. Disela pembicaraan kami, tiba-tiba salah satu sahabatku nyeletuk.</div><div style="text-align: justify;">“Hi girls, cowok mana yang lagi digebet ni?” Tanya Ira pada kita.</div><div style="text-align: justify;">“Kalau aku lagi gebet Roni, cowok tajir asal Medan itu lho” jawab Ayin </div><div style="text-align: justify;">“Kalau aku lagi gebet si Bagus, lelaki berbadan kekar idola para wanita..” Jawab Lia</div><div style="text-align: justify;">“Kalau kamu ra?” serentak kita bertanya padanya</div><div style="text-align: justify;">“Kalau gue, lagi gebet si Toni, secara gitu lho mobil merah yang sering diparkir di depan kelas membuat gue jatuh hati” jawab Ira sambil senyum-senyum sendiri.</div><div style="text-align: justify;">“nah, kalau loe Ai cowok mana yang lagi loe gebet?..” Pertanyaan Ira tertuju padaku.</div><div style="text-align: justify;">Ku jawab kalau aku suka sama Afin, mendengar itu mereka tertawa.</div><div style="text-align: justify;">“Gak salah, Ai? Nggak banget gitu lho!” olok Lia</div><div style="text-align: justify;">“Entar loe disuruh pakai jilbab besar, pakai jubah kalau mau kemana-mana tiap hari…?” ejek Ayin.</div><div style="text-align: justify;">“Nyadar girl! Siapa yang mau sama cewek penuh dosa..” imbuh Ira. </div><div style="text-align: justify;">Saat itu aku hanya nyengir, ku menyakinkan diri saja. Bahwa tidak ada yang tak mungkin di dunia ini. Sapa tau aja Tuhan merubah nasibku dengan mempertemukanku dengan Afin. </div><div style="text-align: justify;">Satu nama yang tak pernah hilang dari benakku, Muhammad Afin. Ya.. nama itu yang telah terpatri dalam hatiku. Membuatku seolah dibutakan oleh akhlaknya, sehingga tak bisa ku memandang lelaki tampan selain dirinya.<br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Entah mengapa jika memandangnya hatiku menjadi teduh, apalagi jika dia tersenyum, kadang juga memberiku semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Walaupun aku nakal begini, tapi kadang aku ingat kalau suatu hari nanti aku bakal mati, dan aku percaya kemudian aku hidup kembali diakhirat nanti. Setidaknya aku harus punya bekal untuk kesana. Aku kadang iri melihat teman-temanku yang ibadahnya pool, jilbaber-jilbaber yang setiap waktu sholat selalu pergi jama’ah ke masjid. Aku juga punya keinginan menjadi orang sholeh seperti mereka, seperti Afin juga. Walaupun sampai sekarang aku belum mencobanya.Aku gak tau kapan akan memulainya.</div><div style="text-align: justify;">Afin ia mahasiswa arsitek UB, semester delapan. Sama kayak aku, tapi bedanya aku mahasiswa Tekhnik pertanian, kita sama-sama lagi nyusun skripsi juga. Ku mengenal Afin disalah satu acara yang diselenggarakan oleh salah satu OMEK di kampusku. Sejak saat itu aku mulai tertarik padanya, ada aura-aura baik yang terpancar dari dirinya yang membuatku terlena. Kadang terbesit dalam hatiku niat kalau aku menikah, aku ingin suami yang seperti Afin, karena aku yakin aku pasti akan bahagia lahir batin jika hidup dengannya. Tidak seperti temanku yang menikah dengan pacar tercintanya, tapi sering bertengkar, karena setelah menikah sikap pacarnya banyak berubah. </div><div style="text-align: justify;">“What’s up, girl?.. Are you fine” Sapa Ira padaku</div><div style="text-align: justify;">“I’m fine, thanks you” tersenyumku membalas sapanya.</div><div style="text-align: justify;">“But, lo kelihatannya lagi memikirkan sesuatu, iya kan?” </div><div style="text-align: justify;">“Iya nih, aku lagi bingung, ortu mau jodohin aku sama anak temannya, mana aku belum tau anaknya.” </div><div style="text-align: justify;">“Ya lo liat dulu aja anaknya, sapa tau cakep, kekar tinggi, apalagi kalau dia tajir, pasti keren banget.” </div><div style="text-align: justify;">“Yee.. itu sich kamu yang mau, bukan aku banget deh” timpalku sambil melempar polpen yang kupegang pada Ira. </div><div style="text-align: justify;">“Entar kalau lo gak mau, buat gue aja Ai” Ira meringis lagi sambil nyengir. </div><div style="text-align: justify;">Entah mengapa aku tidak setuju dengan perjodohan ini, aku belum Siap aja menerima cowok yang tidak ku dambakan. Bagiku Afinlah yang menjadi lelaki satu-satunya yang ku dambakan. Walau bagaimanpun ortu memaksaku untuk berkenalan dengan pilihan ortu. Ku tetap menolak. Selalu aja ada alasan untuk melarikan diri.</div><div style="text-align: justify;">Kembali pada niatku untuk berubah menjadi lebih baik. Sebenarnya ketiga sahabatku meragukan niatku untuk berubah, tapi ku tetap berniat dan mau memulai perubahanku dari sekarang. Karena ku teringat oleh ceramahnya pak ustadz, kalau lelaki mukmin itu jodohnya wanita mukmin, lelaki pezina itu ketemunya dengan wanita pezina, lelaki baik-baik akan bertemu dengan wanita baik-baik dan seterusnya. Pokoknya sekufu, kata Ustadz. Hal itu tertera pada Al-Qur’an jadi kebenarannya adalah mutlak. Walau aku nakal begini, aku senang dengerin ceramah para ustadz-ustadz di TV. </div><div style="text-align: justify;">Aku percaya pada kata-kata ustadz itu. Aku melihat sendiri temanku yang alim, dapat pasangan yang alim, ada juga temanku yang sering gonta-ganti pacar ketemunya ama orang yang suka gonta-ganti pacar juga. Karena itu aku jadi khawatir, tidak bisa mendapatkan lelaki sholeh seperti Afin. Tapi aku yakin, Allah Maha Adil, apapun yang ditakdirkannya itulah yang terbaik. </div><div style="text-align: justify;">Malam hari ini hatiku gunda gelisah, perasaanku tak menentu, tak ubah-ubahnya ku dirundung keraguan yang sangat. Ku memutuskan untuk mengenakan jilbab mulai besok. Tentunya setelah ku berpikir panjang bagaimana nantinya. Ku tidak memperdulikan jika teman-temanku nanti banyak yang mengejek atau yang mencela. Toh dari ortuku sendiri udah setuju. </div><div style="text-align: justify;">Bismillah.. ku kenakan jilbab untuk pertama kalinya di mahkotaku, dengan langkah yakin ku menuju ke kampus dengan penampilan baruku. Sepanjang perjalananku menuju kampus, semua mata tertuju padaku. Mereka heran dengan penampilanku saat ini. Setiba di kelas, suasana menjadi sunyi karena kehadiranku. Tak kalah terkejutnya reaksi ketiga sahabatku.</div><div style="text-align: justify;">“ Wow… New style” komen Ayin</div><div style="text-align: justify;">“ Ai… ini Aira kan?, gue gak salah liat kan?” tanya Ira,</div><div style="text-align: justify;">“ Yoi girls, ini aku Aira Rida” jawabku mantap</div><div style="text-align: justify;">“ Hai.. lo kesambet malaikat apa Ai semalam?” tak ketinggalan si Ayin ikut komentar. Ketiga sahabatku terheran-heran dengan penampilanku hari ini, mereka mengelilingi, meneliti penampilanku dari atas sampai bawah.</div><div style="text-align: justify;">“ Sudah lah… jangan melihat aku seperti itu dong friends!!!... gak perlu heran dengan penampilanku sekarang.” Pintaku pada ketiga sahabatku.</div><div style="text-align: justify;">Lama-kelamaan sahabatkku bisa menerima keadaanku, bahkan mereka mulai mendukung programku untuk merubah diri. Tidak menutup kemungkinan mereka mengikuti langkahku nantinya. </div><div style="text-align: justify;">Perubahanku semakin didukung dengan kegiatan-kegiatan kerohanian yang ku ikuti sekarang. Awalnya ku berubah niatnya karena Afin, tapi seiring berjalannya waktu niatku pun berganti Lillahi ta’ala alias karena Allah semata. Banyak hal yang ku peroleh dalam perjalananku merubah diri, khususnya tentang agama yang selama ini ku tidak pernah tahu menjadi tahu. Perintah-perintah agama sekarang mulai rutin kujalankan. </div><div style="text-align: justify;">Tanpa pernah ku harapkan kehadirannya selepas ku meluruskan niatku hanya untuk Allah. Tapi intensitasku bertemu dengannya semakin sering, ketika ku mulai dilibatkan dalam acara-acara kerohaniaan. Mungkin ini ujian dari Allah, seberapa seriusnya ku niatkan tuk berubah karena-Nya. Ku hanya bisa menahan gejolak api membara dalam hatiku, ku berusaha meredamkannya sekuat tenaga agar aku bisa istiqamah. </div><div style="text-align: justify;">“Ai nanti sore jangan kemana-mana ya!” tiba-tiba mama bersuara</div><div style="text-align: justify;">“ Emangnya mau ada apa ma?, Ai kok gak boleh kemana-mana.” Timpalku</div><div style="text-align: justify;">“ Mama pernah bilang kan tentang perjodohanmu dengan anak temannya papa?, nah nanti sore mereka ke sini.” Jelas mama. </div><div style="text-align: justify;">“Mamaku sayang kan Ai udah pernah bilang kalau Ai belum mau nikah” </div><div style="text-align: justify;">“Entar kamu liat dulu deh anaknya” tegas Mama</div><div style="text-align: justify;">Sejujurnya aku belum siap dengan perjodohan ini, aku masih ingin belajar menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh hingga selesai dan mendapat gelar sarjana. Tapi apa salahnya jika hari ini ku menuruti kata mama, agar ortu bisa gembira. Kalau nanti orangnya cocok denganku maka aku akan menerima perjodohan ini, tapi apabila menurutku dia tidak sesuai dengan yang kuharapkan, aku akan mempertimbangkan lagi perjodohan ini. Selain itu, aku juga berusaha melupakan sosok yang dulu pernah kuharapkan kehadirannya dalam hidupku Afin, oh mengapa nama itu sulit sekali ku tepis. </div><div style="text-align: justify;">Entah mengapa hatiku berdetak kencang, ketika waktu untuk bertemu calon yang mama pilihkan untukku segera tiba. </div><div style="text-align: justify;">“Ting…tong…ting…tong…” bel rumah berbunyi.</div><div style="text-align: justify;">Dari kamar ku merasa getaran-getaran jiwa yang sangat, ketika ku mendengar bel berbunyi. Tak pernah ku merasakan seperti ini sebelumnya, Ya Allah jika ini terbaik untukku maka bukalah hatiku untuknnya, tapi jika sebalikknya maka tunjukkanlah padaku jalan yang terbaik untukku. </div><div style="text-align: justify;">“Ai… tamunya sudah datang, cepat berhias yang cantik dan segera temui kami diruang namu ya nak.” Suara mama mengejutkan ku. </div><div style="text-align: justify;">Bergegas ku merapikan diri, dengan bismillah ku langkahkan kaki ini menuju ruang tamu. Jiwa yang bergejolak, hati yang tak karuan menyelimuti diriku saat ini. Sesampai di ruang tamu.</div><div style="text-align: justify;">“Nah ini anak saya Aira” Mama mengenalkan aku pada mereka</div><div style="text-align: justify;">Ku tetap menundukkan pandanganku ke arah lantai, tak kuasa ku menapat ke arah mereka. Saat ku mulai berjabat tangan dengan orangtua si Calon. Ku dikejutkan dengan sosok lelaki yang sangat ku kenal. </div><div style="text-align: justify;">Masya Allah, ternyata lelaki itu adalah lelaki yang selama ini kuharapkan kehadirannya dalam hidupku. </div><div style="text-align: justify;">“Afin…” Sapaku tak percaya</div><div style="text-align: justify;">“Subhanallah, Aira ternyata kamu yang mau dijodohin sama aku” Balasnya sambil tersenyum.</div><div style="text-align: justify;">“Ternyata kalian sudah saling mengenal, tahu gitu dari dulu mama jodohkan.” Ucap mamaku sambil tersenyum bahagia. </div><div style="text-align: justify;">Aku tak tahu apa yang harus ku ucapkan, aku tidak mengira kami dipertemukan dengan jalan ini. Hanya kalimat syukur yang terucap dari bibirku.</div><div style="text-align: justify;">Perjodohan itu berlanjut hingga jenjang pernikahan. Kamipun menikah setelah masing-masing dari kami menyelesaikan studi. Inilah jawaban Allah atas usaha yang kulakukan selama ini, atas perubahan yang kuniatkan hanya untuk-Nya. Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menuntun hingga ku memperoleh suami yang soleh. Sungguh Allah itu tidak pernah ingkar janji. Sarjana ku dapat, suami solehpun ku dapat. Emang kalau sudah jodoh takkan kemana, walau dia diujung dunia pasti akan bertemu nantinya. Semoga aku dan dia selalu bahagia dunia akhirat. Amiiiin. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-85130837843210792022010-01-21T11:54:00.000+07:002010-01-21T13:13:57.912+07:00Biar Kamu Jadi PeDe<div style="text-align: justify;">{Malang, 21 Januari 2010}Tidak semua orang mempunyai rasa percaya diri, padahal percaya diri (PD) merupakan modal terpenting dalam diri. Karena dengan kepercayaan diri yang baik, seseorang juga memiliki keyakinan diri yang baik pula. akibatnya, jika sesorang tidak memiliki ke PD'an dia akan merasa minder yang malah akan menghambat kemajuannya. Tentunya kita gak mau kan kalau hidup di dunia menjadi statis tidak ada kemajuannya sama sekali. Jika kamu salah satu orang yang gak PD'an nie ada beberapa langkah biar kamu jadi PD.<br />
</div><div style="text-align: justify;"> Ada tujuh langkah yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Apa aja itu?...:<br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Pertama, </i>kita harus menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan kecermatan yang luar biasa. kita berbeda dengan tumbuhan, hewan, Jin dan malaikat. karena kita manusia yang diberi kebebasan memilih untuk sukses atau gagal. tentunya kita ingin menjadi manusia yang sukses, bukan.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Kedua, </i>belajarlah mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Walaupun kita terlahir di dunia dengan banyak kekurangan.. tapi kita harus tetap mensyukurinya. bersyukur diberikan nikmat untuk bisa merasakan hidup di dunia.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Ketiga, </i>bacalah potensi diri. setiap kita pastilah diberi potensi oleh Allah, tergantung bagaimana kita pintar-pimtarnya mencari, melacak, menggali dan mengeksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Tidak ada salahnya, jika kita merasa kesulitan untuk menemukan potensi yang ada, kita mendatangi seorang ahli psikiater dan mengikuti psikotes. Dengan begitu, kita dapat mengetahi potensi yang ada pada diri kita.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Keempat,</i> belajar dari orang-orang sukses terdahulu. Salah satu caranya adalah dengan bertemu atau membaca buku biografi orang-orang sukses. Semakin banyak input yang kita peroleh untuk memotivasi kita agar bangkit dari keterpurukan.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Kelima, </i>carilah lingkungan yang dapat memotivasi kita untuk sukses. Jika ingin menjadi orang sukses, kita gak boleh minder. kita harus bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Nah... kalo kita minderan, gimana bisa gaul. Bergaul dengan orang-orang yang percaya diri insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Keenam, </i>Berani berbuat dan berani menanggung resiko. Orang yang gagal adalah orang yang tak berani mencoba. Pengalaman akan bertambah jika kita berani untuk mencoba hal baru, dengan keberanian yang kita miliki. Insya Allah akan menambah percaya diri. Do it now!!!<br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Ketujuh,</i> bertawakkal. Semakin kukuh ibadah, sholat serta do'a-do'a kita, maka akan mengundang pertolongan Allah. Dengan demikian dapat membangkitkan rasa percaya diri kita.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBNcXw-l3QFD-4F4DtXeai8vsVewWjwxgbZpWiBeLF_0NYqRusksCgEvDQh1vSx0LHeMUXetGi2JNfhPPj6DnFM2hFDeyzDb1sDGUwNUXfVjUPLlSfNVUM98rmh4mIrGwdn-O_YIhCo2Q/s1600-h/J0302953.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBNcXw-l3QFD-4F4DtXeai8vsVewWjwxgbZpWiBeLF_0NYqRusksCgEvDQh1vSx0LHeMUXetGi2JNfhPPj6DnFM2hFDeyzDb1sDGUwNUXfVjUPLlSfNVUM98rmh4mIrGwdn-O_YIhCo2Q/s320/J0302953.JPG" /></a><br />
</div><div style="text-align: center;">.....................Be a success ..................<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-74131770053758498672010-01-20T09:03:00.000+07:002010-01-20T09:03:27.701+07:00Menulis Why Not?{Malang, 20 Januari 2010} Menjadi penulis gampang, gampang susah. tapi tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk menulis. Untuk menjadi seorang penulis, bakat nukanlah hal yang penting. Asalkan kita mau mencoba untuk menggoreskan tinta di selembar kertas dan mengukir kata demi kata. Jika kita telah terbiasa menulis bisa jadi lama kelamaan kita bisa menjadi penulis handal dan terkenal.Keterampilan menulis itu sendiri sebenarnya bisa dipelajari oleh siapa saja, ya... mekipun hasil dan kualitas masing-masing orang berbeda. Hasil lebih baik tentunya akan tercipta dari orang-orang yang tekun dan setia untuk melakukan kegiatan tulis menulis, meski yang ditulis hanyalah kisah pribadi atau sekedar berkorespondensi. Sekali lagi, bakat bukanlah hal yang terpenting untuk bisa menulis. yang kita perlukan adalah kesetiaan dan ketekunan serta motivasi untuk menulis. so, mengapa kita tidak mencoba menulis mulai dari sekarang. "Dengan menulis aku merasa ada".Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8355236725586636484.post-35547011070461482722009-05-30T10:34:00.000+07:002009-05-30T10:35:12.831+07:00Si Cerdik Ulul Albab<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CWINDOWS%5CTEMP%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1353188987; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1311137914 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1 {mso-list-id:1993215705; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1373445666 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Seorang muslim seyogyanya menyandang predikat sebagai insan ulul albab. Insan ulul albab dituntut memiliki jiwa yang tanggap terhadap lingkungannya. Pada hakikatnya menjadi insane ulul albab tidaklah mudah. Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa menjadi insane ulul adalah hal yang mudah, bahkan tidak perlu susah-susah untuk menjadi insane ulul albab yang penting berakal. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Tetapi realisasinya tidak sepenuhnya seorang muslim bisa menyandang predikat ulul albab. Mereka kadang lupa akan keutamaan menjadi insane ulul albab. Salah satu sosok manusia yang banyak dipuji oleh Allah di dalam Al-Qur’an karena kreativitas dan aktifitasnya adalah manusia yang memiliki karakter ulul albab, yaitu mereka yang selalu berdzikir kepada Allah dan memikirkan alam ciptaan-Nya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Pada dasarnya insan ulul albab adalah orang yang selalu sadar diri dan sadar perannya. Naquib al-Atas mengemukakan ciri-ciri ulul albab secara rinci. Ciri-ciri tersebut a.l: </p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Senantiasa melakukan zikrullah dalam arti luas dalam segala gerak gerik dan aktivitasnya, serta bertafakkur terhadap alam ciptaan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam surat Ali-Imran: 190</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” Ali Imran:190-191.</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu sehingga mencapai tingkat rashih (mendalam).</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mampu memisahkan yang buruk (khabits) dengan baik (thayib) , kemudian dia memilih, berpihak dan mempertahankan yang baik itu meskipun sendirian.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Kritis dalam mendengarkan pembicraan, pandai menimbang-nimbang ucapan, teori, proposisi ataupun dalil.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">bersedia mendakwahkan ilmun yang dimilikinya kepada masyarakat.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tidak takut kepada siapapun, kecuali hanya kepada Allah.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">senantiasa ruku dan sujud pada sebagian malamnya, merintih pada Allah semata-mata hanya mengharapkan rahmat dan ridho-Nya.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Demikianlah ciri-ciri insane ulul albab yang dikemukakan oleh Naquib al-Atas. Tujuh ciri-ciri insane ulul albab di atas bisa menjadi patokan bagi kita untuk menjadi insan ulul albab. Tidak menutup kemungkinan bahwa ciri-ciri itu bisa mengantarkan kita muslim negarawan menuju insan ulul albab. Mengingat bahwa kedudukan insan ulul albab di mata Allah cukup signifikan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Hal ini menjadi tantangan besar bagi muslim negarawan, dimana mereka perlu memililki ciri-ciri tersebut untuk menuju insan ulul albab. Hiruk pikuk dunia kampus yang mana terdapat banyak sekali organisasi yang menawarkan berbagai visi dan misi untuk peubahan yang lebih baik. Akan tetapi pada realisasinya tidak sedikit yang justru membawa kepada keburukan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Di sinilah peran penting muslim negarawan, dengan konsep-konsep kepemimpinannya yang ditawarkan guna menghasilkan pemimpin yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik, <span style=""> </span>siap memikul tanggung jawab besar terhadap apa yang diamanatkan nantinya. Muslim negarawan memiliki ciri kepemimpinan yang tangguh a.l: </p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pemahaman agama yang mendalam. </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Idealis dan konsisten</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Ilmu yang luas dan pemikiran yang mantap </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Terlibat langsung dalam pemecahan masalah umat</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Menjadi perekat berbagai komponen demi kemajuan bersanma</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Lima ciri kepemimpinan di atas menjadi modal besar bagi muslim negarawan untuk menuju insan ulul albab. </p> Ade Aiz Aumadahhttp://www.blogger.com/profile/10379203434242454420noreply@blogger.com3